Kenali hos anda
Duyung Baru
Korth Vovo, yang berasal dari Jerman, tiba di Bali pada tahun 1993. Sebagai anak muda, dia awalnya datang untuk menikmati ombak surfing kelas dunia di Indonesia yang saat itu masih sepi. Kemudian, dia mendirikan perusahaan pakaian pantai sambil tetap menyempatkan waktu untuk hobinya, yaitu berselancar. Akhirnya, dia memutuskan untuk menjual perusahaan ekspor kecilnya agar bisa membeli kapal pertamanya pada tahun 1998 — sebuah kapal layar tradisional Indonesia bernama Duyung. Kapal ini dibeli karena dia ingin menjelajahi spot surfing baru yang hanya bisa diakses lewat laut. Tapi ternyata, mesin kapal itu terlalu kecil dan terlalu berisiko untuk mendekati lokasi ombak tersebut. Saat itulah Vovo kembali mengenal dunia scuba diving. Bersama krunya, Vovo mengarungi kepulauan Indonesia, menjelajah dan menyelam di tempat-tempat yang belum pernah dijamah selama 3 tahun. Di masa inilah Vovo bertemu dengan Yani, yang kemudian menjadi istrinya. Mereka menjalin hubungan yang kuat dan saling melengkapi. Tujuan mereka sederhana: menikmati hidup dan berbagi kebahagiaan dengan teman-teman serta tamu-tamu mereka di kapal liveaboard Duyung. Saat ini, tidak banyak orang yang punya pengetahuan lebih luas tentang lokasi penyelaman dan perairan Komodo dibandingkan Vovo dan krunya.




