6 Cara Gampang untuk Membantu Melindungi Satwa Liar

Kami sudah banyak bicara tentang Singapura yang merupakan perpaduan sempurna antara kehidupan kota dan alam - seberapa tangguh satwa liar kita, tempat mencari satwa liar, dan bahkan yang terbaru konflik manusia dan satwa liar di Singapura. Tapi bagaimana kita sebagai warga Singapura sehari-hari bisa hidup berdampingan lebih baik dengan satwa liar?

Kami sudah berbicara dengan berbagai ahli satwa liar dan ini yang mereka katakan!

Kenali Ivan dari Petualangan Alam SG. Seorang pakar satwa liar yang bekerja penuh waktu sebagai pemandu alam, dan paruh waktu sebagai peneliti satwa liar.

Tip pertama dan paling penting dari dia?

1. JANGAN memberi makan binatang liar

“Mungkin terlihat tidak berbahaya, tapi memberi makan binatang liar mengganggu kebiasaan alaminya, membuat mereka bergantung, dan berhenti melakukan peran ekologis penting seperti menyebarkan biji atau melonggarkan tanah saat berburu makanan. Memberi makan juga secara tidak langsung mendorong mereka berinteraksi dengan manusia yang bisa berbahaya. Mereka jadi terbiasa diberi makan sehingga merekabelajar mengharapkan sesuatu dari manusia. Misalnya, banyak monyet tidak ragu merampas, menabrak, atau mencakar sesuatu dari tangan kita!”

Lebih buruk lagi - diberi makan dengan baik juga berarti mereka punya banyak waktu luang (seharusnya digunakan untuk mencari makan), yang kemudian memberi mereka banyak kesempatan untuk aktif dan berkembang biak.

Ini tidak hanya mempengaruhi seluruh rantai makanan, tetapi juga menyebabkan lonjakan besar binatang liar ke ruang kota!

Tip kedua Ivan adalah untuk...

Berikan mereka ruang

“Biarkan mereka melakukan hal mereka dan jangan ganggu rutinitas mereka. Tidak apa-apa untuk melihat atau bahkan mengambil gambar dari jarak aman, tapi jangan mendekati mereka untuk selfie, menyentuh, menepuk atau mengganggu mereka - cukup tinggalkan mereka sendiri! Jika tidak hati-hati, kamu atau orang di sekitarmu bisa terluka.”

Kenali Clarence dari The Unexpected. Dia adalah pengusaha serba bisa yang juga sangat bersemangat tentang menyelamatkan lebah. Dia menyelamatkan lebah dan menjalankan pengalaman peternakan lebah. Lebah adalah spesies paling penting di dunia, dan dia ingin berbagi satu cara yang sangat mudah agar semua orang bisa berperan menyelamatkan mereka:

3. Bagikan di media sosial

“Ya, sesuatu yang sesederhana berbagi artikel dan posting media sosial sangat membantu. Kami telah melihat media sosial bekerja luar biasa untuk penyu dan plastik sekali pakai, untuk gerakan BLM, dan banyak lagi. Kalau orang meluangkan waktu untuk membagikan tentang satwa liar Singapura, itu akan membuat perbedaan besar karena semakin banyak orang belajar dan mengedukasi diri mereka sendiri.”

Catatan: Pengendalian lebah masih umum dilakukan di Singapura, dan Clarence telah bekerja keras untuk mengubah pandangan mereka yang memanggil pembasmi serangga saat menemukan lebah di properti mereka, dan dia membutuhkan bantuan kita untuk menyebarkan pesan ini lebih luas!

Dominic, pemandu memancing dengan kayak dari Purehybridz berbicara sampah.Dia pernah melihat puing-puing terapung di laut dekat Pulau Ubin sebesar lapangan hoki! Walaupun banyak dari puing-puing ini berasal dari negara lain, kita pasti bisa membuat perbedaan dengan lebih peduli terhadap sampah kita. Bagaimana?

4. Bersihkan setelah diri sendiri

“Jika kamu pergi piknik bersama teman, berkemah di pantai, atau bahkan hanya panggangan sederhana - pastikan kamujangan meninggalkan sampah sembarangan. Bahkan, pastikan sampahmu dibungkus dan dibuang dengan benar, agar satwa liar seperti monyet tidak mudah merobeknya dan sampah ini akhirnya mencapai laut!

Kalau mau lebih berbuat, kamu bisa bawa kantong plastik saat petualangan luar ruang dan kumpulkan sampah yang kamu temui, atau bahkan ikut serta dalam bersih-bersih pantai bareng komunitas!

Xiao Yun, pemandu satwa dan pendidik lingkungan dari Jalan Tanpa Batas punya beberapa kata bijak buat kita:

5. Lakukan yang terbaik

“Melindungi satwa tidak cuma soal tindakan nyata — ini soal gimana kita semua lakukan apa yang bisa kita lakukan sesuai kapasitas saat ini. Beberapa dari kita mungkin cuma bisa bagikan posting edukasi di media sosial, atau tanda tangan petisi — dan itu gak masalah. Ada juga yang merasa terpanggil buat lakukan lebih, ikut bersih pantai, daur ulang lebih banyak, atau bergabung dengan komunitas aktivis — dan itu juga gak masalah!”

Terakhir tapi nggak kalah penting,

6. Latihan 5 G (Ramah, Memberi, Hijau, Berakar, dan Bersyukur)

"Sebaliknya dari 5 C yang terkenal di Singapura, latihan 5 G melatih kita untuk lebih sadar dalam mengambil keputusan hidup. Misalnya, jika kita bersyukur, kita cenderung tidak mudah terpengaruh budaya konsumtif dan tekanan sosial, membeli dan mengonsumsi lebih sedikit, tidak perlu 'meningkatkan' hidup kita, yang semuanya berkontribusi pada jejak karbon yang lebih besar yang merusak satwa dan lingkungan."

Ingat, kita tidak butuh sekelompok kecil orang yang melindungi satwa dengan sempurna, kita butuh juta orang melakukannya dengan tidak sempurna.